Pipa Kapiler
Pipa kapiler ini hampir digunakan dalam system refrigerasi
yang berukuran kecil, dan penggunaannya meluas hingga pada kapasitas
refrigerasi 10 kW. Untuk ukuran, pada umumnya pipa kapiler ini mempunyai
panjang 1 hingga 6 m dengan diameter dalam 0.5 hingga 5 mm. namun untuk ukuran
kombinasi panjang dengan diameter ini dapat dipilih sesuai kebutuhan dan sesuai
dengan pemilihan kompresor yang akan digunakan dalam sistem refrigerasi. Cairan
refrigeran akan masuk mengalir melalui pipa kecil ini. Karena ukuran
diameternya yang lebih kecil dibandingkan pipa dari kondenser, hal ini
menyebabkan penurunan tekanan akibat dari penyempitan aliran sehingga terjadi
gesekan dan percepatan aliran refrigerant didalam pipa kapiler ini. Penurunan
tekanan yang tiba-tiba ini menyebabkan sejumlah cairan refrigerant yang mengalir
dalam pipa kapiler berubah menjadi uap.
Dalam
keadaan di lapangan, pipa kapiler harus di desain dengan sebaik mungkin dengan
memenuhi batasan-batasan yang diperlukan. Dalam pemilihannya, banyak kombinasi
panjang dengan diameter pipa kapiler ini. Sekali pipa kapiler terpasang dalam
sistem, maka pipa kapiler ini sudah tidak dapat di atur dan di ubah lagi untuk
mengatasi perubahan tekanan hisap dan buang atau beban.
Pemilihan pipa kapiler
Perancangan
suatu unit sistem refrigerasi baru yang menggunakan pipa kapiler harus memilih
diameter dan panjang pipa yang sesuai, sehingga kompresor dan pipa kapiler
mempunyai suatu titik keseimbangan pada suhu evaporator yang diinginkan
Perhitungan analisis penurunan tekanan di dalam
pipa kapiler
Persamaan-persamaan
yang akan dipakai menggunakan notasi-notasi sebagai berikut.
A = Luas penampang pipa bagian dalam, m2
D = diameter dalam pipa, m
f = faktor gesekan
h = enthalphy, kJ/kg
hg
= enthalpy uap jenuh, kJ/kg
hf = enthalpy cairan jenuh, kJ/kg
ΔL = panjang pipa, m
p = tekanan, Pa
Re = bilangan reynold
v = volume spesifik, m3/kg
vf = volume spesifik cairan jenuh, m3/kg
vg = volume spesifik uap jenuh, m3/kg
V = kecepatan refrigerant, m/s
ṁ = mass flow, kg/s
µ = viskositas,
µf = viskositas cairan jenuh,
µg =
viskositas uap jenuh,
Persamaan yang digunakan adalah dari persamaan konservasi
massa, konservasi energi, dan konservasi momentum.
Persamaan
konservasi massa merumuskan bahwa
|
Dan w/A
bernilai konstan untuk keseluruhan panjang pipa kapiler
Rumusan tentang konservasi energi adalah
|
Dengan
anggapan bahwa perpindahan kalor ke dalam dan ke luar pipa diabaikan. Persamaan konversi energi ini digunakan untuk
mendapatkan fraksi uap dalam campuran.
Persamaan momentum menyatakan bahwa perbedaan gaya-gaya
yang bekerja pada elemen, yang disebabkan oleh pengurangan kecepatan (drag),
dan perbedaan tekanan pada ujung-ujung elemen,
sama dengan yang diperlukan untuk mempercepat fluida.
Pada
saat refrigran mengalir melalui pipa kapiler, tekanan dan suhu jenuhnya turun
secara bertahap, dan fraksi uap naik
secara
kontinu di setiap titik.
|
Dengan kecepatan rata-rata
sebagai berikut.
|
|
|
Perhitungan pertambahan panjang pipa
Perhitungan panjang ini dilakukan
untuk menentukan panjang ruas ipa kapiler untuk menurunkan temperatur
refrigeran hingga mencapi temperatur tertentu yang diinginkan.
Dengan menggabungkan persamaan kontinuitas dan persamaan
energi
|
Dengan mensubtitusikan persamaan 4 dan 5
|
Nilai
bisa kita cari dengan menggunakan penyelesaian
persamaan kuadrat
|
Dengan :
|
|
|
Setelah
didapat nilai
, maka nilai
,
,
,
bisa
didapat. dan nilai
,
sehingga untuk mencari nilai panjang ruas antar titik 1-2 dengan menggunakan
persamaan
|
[1] Arora, C.P. Refrigerating and Air Conditioning. Tata
McGraw Hill
[2] Wilbert F.Stoecker, Jerold W. Jones, “Refrigerasi
dan Pengkondisian Udara”, terj. Supratman
Hara, ed. Ke-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar