Jumat, 24 Februari 2017

re-post "ANAK YANG CERDAS" ya, KITA SEMUA ANAK YANG CERDAS

_*Semoga dengan membaca ini tidak ada lagi perkataan...."anak dokter kok tdk pinter", "anak dosen kok tdk pinter", anak guru kok tidak pinter"...dll*_
Nih bagus buat para orang tua dan guru
untuk mengetahui kecerdasan anak-anak kita.
Yg tenyata sangat ber-beda2, ga bisa di-banding2kan... Silahkan dibaca :
*MAKNA KECERDASAN?...*
Di papan tulis, saya menggambar sebatang pohon kelapa di tepi pantai, lalu sebutir kelapa yang jatuh dari tangkainya.
Lalu saya bercerita, ada 4 anak yg mengamati fenomena alam jatuhnya buah kelapa ditepi pantai itu.
*Anak ke 1 :* Dengan cekatan dia mengambil secarik kertas, membuat
bidang segi tiga, menentukan sudut, mengira berat kelapa, dan dengan rumus matematikanya anak ini menjelaskan hasil perhitungan ketinggian pohon kelapa, dan energi potensial yang dihasilkan dari kelapa yang jatuh
lengkap dengan persamaan matematika dan fisika.
Lalu psikolog tanya kepada siswa saya? Apakah anak ini cerdas?... dijawab serentak sekelas ... iya ... Dia anak yang cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita ...
*Anak ke 2 :* Dengan gesit anak ke dua ini datang memungut kelapa yang
jatuh dan bergegas membawanya ke pasar, lalu menawarkan ke pedagang dan dia bersorak ... yesss ... laku Rp 5.000.
Kembali saya bertanya ke anak-anak dikelas ... apakah anak ini cerdas?...
Anak-anak menjawab iyaa ... Dia anak yg cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita...
*Anak ke 3 :* Dengan cekatan, dia ambil kelapanya kemudian dia bawa keliling sambil menanyakan, pohon kelapa itu milik siapa? _Ini kelapanya jatuh, mau saya kembalikan kepada yang punya pohon._
Saya bertanya kepada anak-anak ... apakah anak ini cerdas?... anak-anak dengan mantap
menjawab ... iya ... dia anak yang cerdas.
Sayapun melanjutkan cerita ke empat ...
*Anak ke 4 :* Dengan cekatan, dia mengambil kelapanya kemudian dia
melihat ada seorang kakek yg tengah kepanasan dan berteduh dipinggir
jalan. _"Kek, ini ada kelapa jatuh, tadi saya menemukannya, kakek boleh meminum dan memakan buah kelapanya"._
Lalu saya bertanya ... apakah anak ini, anak yg cerdas? Anak-anak menjawab,
iya ... dia anak yang cerdas.
Anak-anak menyakini bahwa semua cerita diatas menunjukan anak yg cerdas.
Mereka jujur mengakui bahwa setiap anak memiliki *"Kecerdas-unikan-nya".*
Dan mereka ingin dihargai *"Kecerdas-unikan-nya"* tersebut.......
Namun ... yang sering terjadi ... di dunia kita, dunia para orang tua dan pendidik, menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi, yakni ?
*"Kecerdasan Anak Pertama, Kecerdasan Akademik"*, Lebih parahnya, kecerdasan yang dianggap oleh negara adalah kecerdasan anak pertama yang diukur dari nilai saat mengerjakan UN.
Sedang ...
"Kecerdasan Finansial"* (anak no 2), *"Kecerdasan Karakter"* (anak no 3) dan *"Kecerdasan Sosial"* (anak no 4). Belum ada ruang yg diberikan Negara untuk mengakui kecerdasan mereka.
Anak Anda termasuk nomor berapa?
Saya jadi ingat, dulu sering kami jadikan olok olokan saat SMA, antara anak IPA dan anak IPS, siapa yg sebenarnya cerdas? Bagaimana kira-kira perasaan buat anak IPS? Terkadang terasa diperlakukan jadi siswa yang terpinggirkan.... Duh menyedihkan...😥
Anak anda semuanya adalah anak-anak yang cerdas dengan *"Keunikan dan Kecerdasan-nya"* masing-masing... hargai dan jangan samakan dengan orang lain atau bahkan dengan diri anda sendiri.
Mari hargai kecerdasan anak kita masing-masing, dan siapkan mereka dengan *4 kecerdasan* _*(Akademik, Finansial, Karakter, dan Sosial)*_ sebagai pedoman dimana mereka akan mengarungi lautan hidup kelak.

*#Tiap manusia lahir dengan kecerdasan dan keunikan masing-masing#* 🌟🌟🌟
Share by *KOMPPAK*
_*Komunitas Pecinta Pendidikan, Anak, dan Keluarga*_
#copasdarigrupsebelah

Senin, 20 Februari 2017

curhat

kadang...

semua yang di alami, hanya membuat patah semangat...

semua yang ada di sekitar tak mendukung apa keinginan hati...

semua yang terjadi, adalah realita yang berlainan dari apa yang diharapkan...



tapi, karna semua itu...

hati kita dilatih untuk menjadi lebih tangguh...
pandangan kita dilatih untuk menjadi lebih luas jangkauannya...
jiwa kita dilatih untuk menjadi lebih dewasa...
pikiran kita dilatih untuk berpikir kritis...

walau butuh proses dan waktu yang relatif tidak cepat...

tapi, seperti sebuah kutipan

"pahlawan boleh salah, gagal dan tertimpa musibah...
tetapi, tidak boleh kalah... tidak boleh menyerah kepada kelemahannya, tantangannya dan keterbatasannya...
dia harus tetap melawan, menembus gelap
untuk menggapai fajar yang lebih cerah nan indah"

malam gelap

kelamnya malam...
masih bisa menjadi indah dengan hadirnya seberkas sinar bintang bintang dan rembulan...

menghias di gelapnya langit malam...
memberikan warna di hitamnya malam...
menjadikan indah pandangan yang kelam...
menerangi hati, hati yang kelam...

tapi, akankah sinar itu kan terus hadir...
kerinduan hati akankah tersingkir...

hari nan indah,
nuansa nan tentram,
hati nan damai...

hanyalah khayal seorang insan...

kegelapan itu pun ta kunjung usai,
sinar sinar harapan yang kian meredup,
dapatkah semua indah tercapai,
bila hati, hati mulai tertutup

name?

hfh

sebuah kata, sebuah kalimat,,
seakan membuat sebuah perjalanan konseptual dari masing masing pemegangnya
huruf demi huruf terangkai, utuk membuat sebuah pasangan demi pasangan yang menyusunnya
indah kah itu??
atau buruk kah itu??

semua rangkaian kata dan kalimat yang menyusun sebuah perjalanan konseptual
tidak selamanya indah
tetapi tidak selamanya pula itu buruk dan kelam

bisa kah kita membuat hidup itu indah??
jawabannya adalah ya.
akan tetapi hal indah apakah yang kita cari??
dan jawaban dari pertanyaan itu tidak akan pernah berakhir

sebuah kata, kalimat yang menyusun, bisa kah membuat bahagia??
tentu saja, akan tetapi juga bisa membuat keterpurukan dalam dirimu

seolah kata kata dan kalimat yang ada itu mencari sebuah kebahagiaan..
oh tidak, tepatnya kebahagiaan...
tetapi pada kenyataannya mereka mencari hal apa saja yang membuat mereka menjadi terpuruk..
sedih..
marah..
dan merasakan betapa sebenarnya hidup ini penuh dengan hal yang tidak menyenangkan...

itulah kenyataan
apakah pernah kita berpikir...

sebagian besar kata kata dan kalimat itu tercipta karena luapan emosi...
entah itu emosi yang buruk ataupun yang baik

dan kembali pada pribadi yang menggerakkannya...

kata yang tercipta, ya
berawal dari sebuah kata...

oh tidak,, awal, semua berawal dari hal terkecil
kata berwal dari sebuah huruf
irama berwal dari sebuah notasi
dan cinta.... berawal dari sebuah yang tidak pernah manusia ketahui